About Me


Nama saya Ratri Nugroho. Kalau dilihat dari namanya orang mungkin susah menebak jenis kelamin saya, apakah laki laki atau perempuan. Saya sendiri pun dulu sering bertanya kepada orang tua saya mengapa diberi nama Ratri Nugroho yang bisa membikin bingung orang. Tetapi setelah dijelaskan oleh orang tua saya, ternyata saya justru bangga dengan nama tersebut. Dalam bahasa jawa, ratri itu artinya malam dan nugroho adalah anugerah. Jadi kelahiran saya dimuka bumi ini dimaknai oleh orang tua saya sebagai anugerah di tengah malam. he.he. Sejak lahir sampai sekarang saya mempunyai banyak nama panggilan seperti ratri, nugroho, nugi, inug, ugros atau hohoz. Jadi terserah orang orang mau manggil saya apa. Saya lahir di daerah pedesaan yang hijau nan asri di daerah selatan gunung merapi, tepatnya didusun Ngemplak kabupaten Sleman Yogyakarta. Saya adalah anak terakhir dari empat bersaudara. Pendidikan saya dari SD sampai SMP saya jalani di Sleman. Baru setelah SMU saya mencoba Sekolah di kota Yogya yaitu di SMU MUhamadiyah I (MUHI). Setelah lulus SMU saya melanjutkan kuliah di Kota Solo, sebuah kota yang sarat dengan budaya dan seninya yaitu di UNS. Orang orang sering bertanya, kenapa orang jogja malh kuliah di solo. Ya itulah sebuah ironi bagi saya. Saya adalah bagian dari putra daerah yang kalah atau tergeser dari persaingan intelektual untuk memperebutkan kebesaran kampus UGM. Tetapi bagi saya itu tidak masalah. Kota solo ternyata justru membentuk kepribadianku menjadi seorang yang tangguh yang lebih bisa memaknai artinya hidup. Di UNS saya ngilmu di Fakultas Hukum. sambil nyambi berkader di kampus hijau HMI Surakarta. Dikampus saya suka berorganisasi, seperti di Lembaga Pers Mahasiswa Novum sebagai Litbang dan Dewan Mahasiswa UNS sebagai sekretaris dan di luar kampus saya pernah menjadi Ketum HMI Kom Fak. Hukum, Ketua Divisi Advokasi LKBHMI Solo. Saya lulus dari UNS dan mendapatkan gelar kesarjanaanku pada tahun 2003, yang kemudian aku putuskan untuk merantau di kota Banten, tempatnya para jawara dan kesenian Debus. Disana saya sempat mengais rezeki sebagai marketing di sebuah developer property, reporter radar banten (meskipun cuma sebentar) dan sebagai Seles Standard Cahrtered Bank. Karena tidak puas dengan kehidupan yang stagnan saya kemudian mencoba ganasnya kehidupan jakarta dengan mengikuti progaram Beasiswa yang diselenggarakan oleh Dikti dan ADB selama 3 bulan. Dijakarta hidup saya no maden, mulai dari Pasar minggu, Rawa mangun sampai Kedoya pernah aku singgahi. Terakhir Saya dijakarta magang dan numpang hidup di kantor Najab Khan SH and Assosiates. Najab Khan adalah seorang advokad ketua Ikadin Jakarta Barat keturunan Pakistan. Beliaulah salah satu orang yang berjasa dalam hidup saya, yang telah memberikan banyak pelajaran tentang arti hidup. Ada kata kata beliau yang membuat diriku tetap survive menghadapi kejamnya kota jakarta dan sampai saat ini masih saya ingat betul, “Kalau kamu pengen sukses jadi orang cukup dengan tiga kata, yaitu berani Mandiri, Kreatif dan mampu menyelesaikan setiap masalah”. Kedengaranya memang sederhana, tetapi bagi saya kata kata itu sangat berkesan dn membuat hidupku menjadi lebih hidup. Sampai pada akhirnya saya mencoba untuk melamar kerjaan di sebauh perusahaan listrik negara, PLN. Dan akhirnya diterima. Sekarang ditempatkan di PLN Cabang Mataram dibagian SDM . Saya sekarang juga aktif di Serikat Pekerja DPC SP PLN Cabang Mataram sebagai Ketua Advokasi. Inilah sekelumit tentang diri saya.

Satu Tanggapan

  1. Dear Nugi (your common nickname for me)

    Agak lupa kapan terakhir bersua denganmu..salah satu penggerak HMI. Bersyukur sekarangpun tetap menjadi pejuang di Serikat Pekerja, jadi aktivis memang in a blood yaa..
    Wish all beauty life will yours..

    Salam,

    Ermy (Memmy)

Tinggalkan komentar